Batuk adalah bentuk pertahanan tubuh untuk
mengeluarkan benda asing dari saluran pernapasan di dalam tubuh. Mengatasi
batuk pada bayi maupun balita dengan pemberian obat batuk sangat tidak
direkomendasikan hingga anak mencapai usia enam tahun. Walau aman bagi orang
dewasa, obat batuk yang biasa Anda konsumsi bisa menimbulkan efek samping yang
membahayakan nyawa bayi.
Hal lain yang perlu diingat sebelum merawat
anak yang batuk adalah dengan mengenali terlebih dulu gejala dan jenis batuk
yang dideritanya, apakah jenis batuk kering atau basah. Batuk disebarkan oleh
virus, dan bisa menjadi gejala adanya infeksi. Berikut ini batuk yang mesti
diwaspadai:
11. Batuk croup, menyebabkan
kesulitan bernapas, sebab laring dan jalan pernapasan ke paru-paru (trakea)
membengkak. Hasilnya bayi akan mengeluarkan batuk seperti gonggongan. Gejalanya
akan berupa panas, demam, adanya ingus di dalam hidung. Virus ini biasa menjangkiti
anak berusia enam bulan hingga tiga tahun.
22. Batuk rejan, disebabkan oleh
infeksi bakteri yang mempengaruhi paru-paru dan saluran udara. Batuk ini akan
membuat bayi Anda terengah-engah. Biasanya gejala disertai dengan flu dan demam
ringan. Setelah beberapa minggu, jika belum sembuh, akan menjadi batuk kering.
Anda bisa memberi vaksin terhadap jenis batuk ini.
33. Brochiolitis, adalah infeksi
yang biasanya dialami pada tahun pertamanya. Batuk jenis ini disebabkan oleh
cuaca yang dingin. Hal ini terjadi karena saluran udara kecil ke paru-paru
terinfeksi dan berlendir. Bayi menjadi kesulitan bernapas. Gejala yang muncul
berupa adanya ingus di dalam hidung, batuk kering, kehilangan selera makan.
Lama-lama akan mengakibatkan pilek, infeksi telinga, batuk croup, dan
pneumonia.
Selain itu, batuk pada bayi biasanya juga
diikuti oleh gejala-gejala berikut:
1a. Demam
bb. Sakit tenggorokan
cc. Hidung tersumbat
dd. Mata memerah
ee. Kehilangan nafsu makan
ff. Adanya pembengkakan getah
bening di bawah ketiak, leher, dan belakang kepalanya.
Cara
Mengatasi Batuk pada Bayi yang Aman
Sebagai orang tua memang berat rasanya
melihat anak Anda begitu menderita dan ingin Si Kecil segera kembali sehat dan
ceria. Lalu, bagaimana cara mengatasi batuk pada bayi dan balita tanpa
mengandalkan obat batuk? Selain perbanyak asupan cairan (ASI, air putih, sup
atau jus hangat), pada bayi berusia kurang dari 6 bulan, berikan ASI lebih
sering dalam waktu singkat dan pantau kemampuan minumnya. Hindari langsung
membaringkan bayi setelah menyusui. Pada anak berusia lebih dari 6 bulan, bisa
diberikan ASI lanjutan dan perbanyak asupan cairan dan makan teratur agar anak
tidak mengalami dehidrasi. Biarkan Si Kecil beristirahat, tetaplah sabar dan
tekun merawatnya. Anda bisa juga melakukan cara berikut ketika buah hati
terserang batuk.
Uap. Menghirup udara yang lembap bisa
melancarkan saluran pernapasan yang tersumbat akibat lendir. Anda bisa
mengajaknya berendam di air hangat atau Anda bisa duduk bersamanya di ruangan
beruap selama sekitar 15 menit. Jangan memberi uap yang terlalu panas karena
dapat menyebabkan luka bakar. Anda perlu menjaga Si Kecil saat mencoba cara ini
untuk mencegah luka bakar akibat suhu panas berlebih dari uap. Jika menggunakan
mesin penguap, seringlah membersihkannya agar mesin tidak ditumbuhi jamur atau
lumut.
Tetes saline (air garam). Anda bisa
dapatkan larutan ini di apotek dan menggunakan pipet untuk meneteskan larutan
ini ke hidung atau telinga anak yang tersumbat. Posisikan kepala anak
menengadah ke atas sebelum memberikan 2-3 tetes pada setiap lubang hidung.
Diamkan selama setidaknya 30 detik sebelum membersihkan hidung dengan cotton
bud.
Memposisikan kepala anak lebih tinggi
dengan menambahkan beberapa bantal atau dengan menyelipkan beberapa gulung
handuk di bawah kasur jika anak Anda sering gelisah dalam tidurnya.
Memberikan campuran madu, ingatlah, ini
hanya disarankan kepada anak yang berusia 1 tahun ke atas. Berikan sebanyak ½
hingga 1 sendok teh madu yang dicampur dengan air hangat atau sedikit perasan
lemon yang mengandung vitamin C. Jangan lupa menyikat giginya jika madu
diberikan menjelang waktu tidur.
Berkumur dengan air garam. Larutkan
setengah sendok teh garam dengan segelas air hangat lalu aduk. Berkumur
sebanyak 3-4 kali sehari sambil menengadahkan kepala hingga mencapai bagian
belakang tenggorokan. Jangan lupa untuk membuang air garam setelah selesai
berkumur. Cara ini dapat dapat diajarkan kepada anak yang berusia di atas 4
tahun.
Anda sebaiknya pergi ke dokter jika bayi
Anda berusia di bawah tiga bulan, apa pun sakitnya. Selain itu Anda juga harus
mengunjungi dokter, jika:
11. Batuknya tak kunjung reda
setelah lima hari
22. Batuk bayi Anda semakin
memburuk, Anda bisa perhatikan dari suaranya
33. Jika bayi Anda di bawah tiga
bulan, temperaturnya mencapai 38 derajat C. Jika usianya di bawah enam bulan,
temperaturnya mencapai 39 derajat C. Saat itu, Anda harus membawanya ke dokter
44. Memiliki permasalahan
pernapasannya
55. Dahak yang keluar berwarna
hijau, cokelat dan kuning
0 komentar:
Post a Comment