Cara Mengenalkan Warna Pada Anak - Proses belajar mengenal warna
sudah dimulai sejak masih bayi. Di usia ini, perkembangan visual anak telah
sempurna.
Namun dalam pengenalannya harus bertahap. Untuk permulaan ajari anak mengenal warna dasar.
Merah dan kuning biasanya adalah warna-warna yang dikenali anak pertama kali. Baru kemudian ia akan mengenali warna biru dan hijau, dan selanjutnya warna-warna yang lebih muda.
Namun dalam pengenalannya harus bertahap. Untuk permulaan ajari anak mengenal warna dasar.
Merah dan kuning biasanya adalah warna-warna yang dikenali anak pertama kali. Baru kemudian ia akan mengenali warna biru dan hijau, dan selanjutnya warna-warna yang lebih muda.
Selaras dengan perkembangan
kemampuan bicara, biasanya pada usia 2-3 tahun anak sudah mulai bisa membedakan
warna walau masih sering tertukar. Ada beberapa cara untuk Anda mengenalkam
warna-warna tersebut pada anak Anda:
1. Kenali gaya atau tipe belajar anak
anda. Apakah termasuk: tipe pembelajar visual, social, physical, aural,
verbal, solitary, atau logical.
2. Sesuaikan cara Bapak
mendidiknya dengan tipe belajarnya. Misalnya: kalau puteri Bapak bertipe
visual, maka biasakanlah untuk membuat flash card atau gambar-gambar atraktif
berwarna yang memikat perhatian puteri Anda. Misalnya: buatlah pola jeruk yang
berwarna oranye, lalu ditulis Jeruk berwarna: oranye. Tempelkan gambar jeruk
ini di tempat yang sering dilihat puteri Bapak. Ini bisa dilakukan kalau ia
bertipe visual.
3. Dalam mengajari, hendaknya sabar,
dan buatlah ia merasa nyaman, gembira, dan bahagia.
4. Latihlah berulang-ulang,
jangan bosan. Paling tepat untuk mengajarinya adalah pagi hari setelah 30
menit ia bangun tidur dan 30 menit sebelum ia tidur di malam hari.
5. Berilah ia hadiah yang disukainya
bila ia berhasil menyebutkan warna tertentu.
6. Sesekali, ajaklah ia bermain
di luar rumah atau di alam bebas (pantai, pegunungan, hutan, dsb). Sambil
bermain, ajaklah ia untuk menyebutkan warna. Misalnya: warna daun itu apa,
sayang? Warna air laut itu biru. Warna karang itu putih. Ini dilakukan sambil
menunjukkan benda/objek nyata.
7. Gunakan game atau teknologi
untuk bermain warna. Misal: sambil bermain game di komputer/laptop, Bapak
bisa membuatnya belajar warna.
8. Berilah jeda beristirahat,
misal belajar 30 menit, istirahat 10 menit, lalu belajar lagi 30 menit,
istirahat 10 menit, dst. Di saat istirahat, biarkanlah ia FULL (TOTAL)
beristirahat. Lakukan siklus/pola belajar seperti ini setiap hari, jangan
bosan, dan biasakanlah sampai puteri Bapak terbiasa dan menikmatinya.
9. Membuat anak senang belajar
dan menciptakan suasana yang kondusif, menyenangkan bagi anak itu lebih penting
daripada target atau prestasi yang ia capai.
Bila perlu, libatkan pula
kakak, ibu, dan teman seusianya untuk bermain dan belajar bersama. Terutama
dalam mengingat warna. Bisa sambil menusun puzzle, balok, main boneka, dsb.
Alangkah baik lagi bila Anda juga memperkenalkan permainan tradisional sebagai
wahana belajar warna. Misalnya: dakon, bekelan, gobag sodor, petak umpet, dsb.
Demikian semoga bermanfaat. Cintai-anak anda !!!
0 komentar:
Post a Comment