Mengatasi anak yang susah makan - Anak susah makan merupakan permasalahan yang sering dikeluhkan orang
tua, terutama para ibu. Berbagai cara seolah tidak berhasil dilakukan untuk
mengatasi anak yang sulit makan. Bahkan tak jarang para ibu menjadi tertekan
dan stress dalam menghadapi buah hatinya.Setiap ibu selalu diliputi
kekhawatiran soal kecukupan gizi buah hatinya. Belum lagi jika anak susah makan
atau pilih-pilih makanan.
Penyebab Anak Susah Makan Antara Lain Adalah :
1. Faktor Kurang Asupan Gizi
Banyak Bunda merasa sudah cukup
memberi asupan makanan yang bergizi. Baik kuantitas dan kualitasnya sesuai
dengan menu gizi seimbang yang mengandung; karbohidrat, protein, lemak, vitamin
dan mineral. Tetapi setelah dianalisis, ternyata banyak dari Bunda yang tidak
menyadari bahwa yang diberikan kuantitasnya masih kurang dari kebutuhan yang
diperlukan anak. Idealnya, asupan gizi anak dan nutrisinya harus sebanding
dengan aktifitas fisik dan otaknya. Padahal setiap bulan seorang anak beratnya
harus selalu ada kenaikan. Kalau ternyata setiap bulan berat badannya tidak
naik atau naik tapi tidak memuaskan maka harus dievaluasi kembali masukan gizi
dan nutrisinya dengan memperhitungkan pula aktivitas fisiknya. Apakah asupan
gizinya sudah cukup untuk mengantisipasi kelebihan aktivitasnya.
2. Faktor Penyakit Anak
Anak susah makan sudah pasti
susah bertambah berat dan tinggi badannya, bisa juga dikarenakan terdapat
penyakit pada diri si buah hati. Akibatnya anak tak mau makan/anoreksia.
Beberapa penyakit yang dapat menyebabkan anak susah makan antara lain adalah
infeksi seperti infeksi paru-paru (TBC), infeksi saluran kemih, infeksi parasit
dan lain-lain. Selama penyakitnya tak disembuhkan maka tetap akan kurus, sebab
asupan makannya kurang karena anak tak nafsu makan. Dengan begitu berat
badannya pun tak naik-naik. Akibatnya anak susah untuk gemuk.
3. Faktor Kekurangan Protein
Albumin
Albumin merupakan plasma protein tubuh yang jumlahnya separuh dari
total protein tubuh. Karena menjadi plasma protein, maka peranan albumin sangat
vital mulai dari pembentukan jaringan sel baru.penyusun struktur sel, antibodi,
enzim, hingga hormon. Albumin ini disintesis oleh sel hati dan dikeluarkan
langsung ke pembuluh darah tanpa disimpan. Tanpa albumin; sel-sel di dalam
tubuh akan sulit melakukan regenerasi, sehingga cepat mati dan tidak
berkembang. Selain itu menyebabkan tekanan osmotik darah turun sehingga
pengangkutan asam lemak, obat, hormon, dan enzim terganggu. Albumin inilah yang
berperan penting dalam proses tumbuh kembang anak.Bila kadar albumin rendah,
protein yang dikonsumsi anak akan pecah. Protein yang seharusnya dikirim untuk
pertumbuhan sel menjadi tidak maksimal. Pada anak yang kekurangan albumin,
seperti penderita tuberkulosis (TBC atau TB), daya kerja obat yang diminum
menjadi kurang maksimal. Sementara pada anak yang sedang berada di fase periode
emas pertumbuhan (golden age), yaitu usia 1-5 tahun, kekurangan albumin akan
sangat mengganggu pertumbuhan badan dan otaknya. Semakin sedikit albumin,
pertumbuhan sel ditubuh dan otak akan semakin lambat. Pertumbuhan sel yang
lambat inilah yang menyebabkan anak lambat perkembangan tubuhnya serta menjadi
kurang cerdas. Tetapi yang sangat menarik, jika konsumsi berlebihan albumin ini
tidak akan menyebabkan kelebihan albumin (hiper albumin).
Untuk mengatasi anak yang susah makan diperlukan kesabaran. Anak susah
makan biasanya ada faktor psikis. Saran kami coba variasi suasana, bentuk dan
rasa makanannya supaya anak tidak bosan dan boleh juga mencoba vitamin untuk
menambah nafsu makan, misalnya sirup elkana atau kurkuma sirup atau sirup
vitamin yang mengandung unsur lysmin di dalamnya. Cara lain yaitu dengan
mencoba berikan sesuatu untuk dia pegang sembari disuapin, mainan yang
diberikan mungkin harus berganti-ganti supaya anak tidak bosan.
Kemudian ada tambahan informasi dan saran dari sisi psikologis sebagai
berikut:
1. Sebelum makan jangan diberi susu dahulu.
2. Diajak makan sama-sama seperti orang dewasa.
3. Biar anak main nasinya.
Sulit makan biasanya waktu pemberian makanan
padat pertama kali, dan jika agak dipaksa maka suasananya tidak enak bagi anak.
Sebaiknya makan harus bersifat seperti bermain, misalnya seperti main
tamu-tamuan. Hal ini dinamakan play therapy supaya anak tidak takut dengan
makanan. Jika tidak membaik, cobalah konsultasikan dengan psikolog anak. Cintai-anak anda !!!
0 komentar:
Post a Comment