Memahami indikator pertumbuhan anak - Pertumbuhan anak pasti menjadi perhatian besar setiap orangtua. Tak
heran para orangtua begitu khawatir kalau anak terlihat kurus misalnya. Seorang
anak bukan merupakan orang dewasa dalam bentuk kecil, karena ia mempunyai sifat
berlainan dari orang dewasa. Ia harus tumbuh dan berkembang sampai dewasa agar
dapat berguna bagi masyarakat. Walaupun pertumbuhan dan perkembangan berjalan
menurut norma-norma tertentu, seorang anak dalam banyak hal bergantung kepada
orang dewasa, misalnya mengenai makan, perawatan, bimbingan, perasaan aman,
pencegahan penyakit dan sebagainya. Oleh karena itu semua orang yang mendapat
tugas mengawasi anak harus mengerti persoalan anak yang sedang tumbuh dan
berkembang, misalnya keperluan dan lingkungan anak pada waktu tertentu agar
anak dapat tumbuh dan berkembang sebaik-baiknya.
Secara jasmani, ada beberapa parameter pertumbuhan anak:
Berat Badan. Ini yang sering menjadi patokan untuk melihat
pertumbuhan anak. Kenaikan BB tidak bisa dipatok di angka tertentu karena
kenaikan berat badan anak akan berubah seiring dengan bertambahnya usia.
Tinggi Badan. Selain dari berat badannya, pertumbuhan anak juga
bisa dipantau melalui pertambahan panjang atau tinggi badannya. Pengukuran yang
biasa dilakukan adalah perbandingan tinggi badan terhadap usia anak atau tinggi
badan terhadap BB anak. Sebenarnya, pertumbuhan anak dikatakan ideal bila berat
badannya proporsional dengan tinggi badannya.
Indeks Massa Tubuh. Parameter pertumbuhan berikutnya adalah
Body Mass Index alias Indeks Massa Tubuh. Sebenarnya, BMI merupakan parameter
untuk skrining kasar obesitas. Pengukurannya dilakukan berdasarkan perhitungan
berat badan (dalam satuan kg) dibagi tinggi badan kuadrat (dalam satuan m).
Untuk orang dewasa, BMI cukup dilihat berdasarkan angka yang dihasilkan dari
rumus tersebut. Sedangkan untuk anak, angka yang dihasilkan harus diplot dahulu
di kurva pertumbuhan anak berdasarkan BMI.
Lingkar Lengan Atas. Masih ada cara pengukuran lainnya, yakni
LiLA atau Lingkar Lengan Atas. Pengukuran ini biasanya dilakukan untuk skrining
kurang gizi. Pengukuran dilakukan oleh tenaga kesehatan pada bagian tengah lengan
kiri anak karena lengan ini jarang digunakan untuk beraktivitas. Setelah
lingkar lengan atas anak diukur, barulah bisa dilihat pada tabel apakah anak
termasuk kurang atau cukup gizi.
Secara motorik dan perilaku parameter pertumbuhan anak adalah sebagai
berikut:
Umur 0 – 3 bulan
- Mengangkat kepala setinggi 45 derajat
- Menggerakan kepala dari kiri/kanan ke tengah
- Melihat dan menatap wajah anda
- Mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh
- Suka tertawa keras
- Bereaksi terkejut terhadap suara keras
- Membalas tersenyum ketika diajak bicara/tersenyum
- Mengenal ibu dengan penglihatan, penciuman, pendengaran dan kontak
- Berbalik dari telungkup ke telentang
- Mengangkat kepala setinggi 90 derajat
- Mempertahankan posisi kepala tetap tegak dan stabil
- Menggenggam pensil
- Meraih benda yang ada dalam jangkauannya
- Memegang tangannya sendiri
- Berusaha memperluas pandangan
- Mengarahkan matanya pada benda-benda kecil
- Mengarahkan matanya pada benda-benda kecil
- Mengeluarkan suara gembira bernada tinggi atau memekik
- Tersenyum ketika melihat mainan/gambar menarik saat bermain sendiri
- Duduk (sikap tripoid – sendiri)
- Belajar berdidir, kedua kakinya menyangga sebagian berat badan
- Merangkak meraih mainan atau mendekatai seseorang
- Memindahkan benda sari satu tangan ke tangan lainnya
- Memungut 2 benda, masing-masing tangan pegang 1 benda pada saat yang bersamaan
- Memungut benda sebesar kacang dengan cara meraup
- Bersuara tanpa arti, mamama, bababa, dadada, tatata
- Mencari mainan/benda yang dijatuhkan
- Bermain tepung tangan/ciluk ba
- Bergembira dengan melempar benda
- Makan kue sendiri
- Mengangkat badannnya ke posisi sendiri
- Belajar berdiri selama 30 detik atau berpengangan di kursi
- Dapat berjalan dengan dituntun
- Mengulurkan lengan/badan untuk meraih mainan yang diinginkan
- Menggenggam erat pensil
- Memasukan benda ke mulut
- Mengulang menirukan bunyi yang didengar
- Menyebut 2 – 3 suku kata yang sama tanpa arti
- Mengeksplorasi sekitar, ingin tahu, ingin menyentuh apa saja
- Bereaksi terhadap suara yang perlaha atau bisikan
- Senang diajak bermain ciluk ba
- Mengenal anggota keluarga, takut pada orang yang belum kenal
- Berdiri sendiri tanpa berpegangan
- Membungkuk memungut mainan kemudian beridiri kembali
- Berjalan mundur 5 langkah
- Memanggil ayah dengan kata papa, memanggil ibu dengan kata mama
- Menumpuk dua kubus
- Memasukan kubus di kotak
- Menunjuk apa yang diiinginkan tapa menangis/merengek. Anak bisa mengeluarkan suara yang menyenangkan atau menarik tangan ibu
- Memperlihatkan rasa cemburu/bersaing
- Berdri sendiri tanpa berpegangan 30 detik
- Berjalan tanpa terhuyung-huyung
- Bertepuk tangan, melambai-lambai
- Menumpuk 4 buah kubus
- Memungut benda kecil dengan ibu jari dan jari telunjuk
- Mengggelindinkan bola ke arah sasaran
- Menyebut 3 – 6 kata yang mempunyai arti
- Membantu/menirukan pekerjaan rumah tangga
- Memegang cangkir sendiri, belakar makan- minum sendiri
Umur 24 – 36 bulan
- Jalan naik tangga sendiri
- Dapat bermain dean menendang bola kecil
- Mencoret-coret pensil pada kertas
- Bicara dengan baik, menggunakan 2 kata
- Dapat menunjuk satu atau lebih bagian tubuhnya ketika diminta
- Melihat gambar dan dapat menyebut dengan benar nama dua benda atau lebih
- Membantu memungut mainannya sendiri atau tampa membantu
- Mengangkat piring jika diminta
- Makan nasi sendiri tanpa banyak tumpah
- Melepas pakaiannya sendiri
Demikianlah penjelasan tentang proses pertumbuhan anak sekaligus dengan indikator perkembangnnya, semoga kita sebagai orangtua bisa terus memeberikan pendampingan dan perhatian pada setiap tahap perkembangannya. Cintai-anak anda !!!
0 komentar:
Post a Comment