Kebanyakan anda pasti sudah
mengenal labu kuning. Pasalnya makanan ini kerap menjadi campuran es buah
ketika anda menyantapnya saat berbuka puasa. Labu kuning yang biasa dikenal
dengan sebutan waluh ini memang memiliki rasa yang unik. Ia kuat dengan rasa khasnya,
namun tetap tidak mati ketika dicampurkan ke segala jenis minuman. Anda bisa
menyantapnya bersama es buah, kolak waluh, maupun roti dan aneka getuk waluh.
Tentu lezat bukan?
Labu kuning atau waluh adalah
buah dari tanaman yang tumbuhnya merambat, dan bisa berbuah kapan saja tak
mengenal musim. Dengan demikian, kita tidak terlalu sulit untuk mendapatkan
buah sayur ini dipasar tardisional maupun supermarket dengan harga yang
terjangkau. Kalau mau jenis yang impor juga boleh, namun pada umumnya rata-rata
kandungan gizinya sama.
Labu kuning yang berwarna oranye
ini sangat kaya akan kandungan gizi alami yang sangat dibutuhkan oleh kesehatan
kita. Kandungan nutrisi terbanyak waluh
adalah beta karoten, vitamin A, serat, vitamin C, vitamin K, dan Niacin atau
vitamin B3. Untuk mineral, buah sayur ini menyediakan kalium, zat besi, fosor,
magnesium, dan kalsium. Sementara itu buah waluh sangat rendah lemak dan
kolesterol, namun tinggi serat. Beta karoten adalah bentuk nutrisi yang akan
dikonversi menjadi vitamin A dalam tubuh, dan sangat bermanfaat terutama untuk
meningkatkan kesehatan penglihatan kita.
Selain itu juga ada karbohidrat,
membuat kita merasa ‘penuh’ setelah makan kolak waluh atau labu kuning. Untuk
itulah jika saat berbuka puasa anda merasa kenyang setelah makan kolak, lalu
menunda makan nasi.
Pada bayi setelah berumur 6 bulan
sudah membutuhkan makanan padat selain minum susu atau ASI. Mengingat akan
kandungan gizinya yang sangat lengkap dan tinggi, labu kuning kini sudah banyak
dipercaya oleh banyak ibu-ibu untuk dijadikan MPASI terbaik. Selain harganya
yang murah dan mudah didapat serta memiliki rasa yang lezat, balita yang
diberikan akan menuai banyak manfaat dari mengkonsumsi labu kuning. Juga,
Ibu-ibu juga tak perlu repot-repot untuk memperoleh dan mengolah labu kuning
menjadi makanan yang disukai oleh balitanya. Labu kuning bisa dibuat berbagai
bentuk cake dan kue-kue basah lainnya yang disukai oleh anak-anak.
Manfaat Waluh untuk bayi
Memberikan nutrisi penting :
Vitamin dan mineral yang ditemukan dalam labu secara ideal sangat cocok untuk
perkembangan balita, yaitu kalsium, zat besi, magnesium, fosfor, kalium,
vitamin C, vitamin A, folat, riboflavin, vitamin E dan vitamin K. Kalsium dan
magnesium membantu membangun tulang kuat, zat
besi untuk memproduksi hemoglobin atau sel darah merah, fosfor untuk
fungsi pencernaan, fungsi otak, pembentukan protein, keseimbangan hormon,
dll. Vitamin C adalah unsur gizi penting
untuk sistem kekebalan yang kuat, sementara vitamin A adalah untuk penglihatan
mata yang lebih baik .
Membantu membangun sistem
kekebalan tubuh yang kuat: Selain sebagai sumber vitamin C , labu juga
mengandung beberapa biokimia yang penting untuk memperkuat sistem kekebalan
tubuh. Studi telah menunjukkan bahwa labu kuning juga mempromosikan proliferasi
limfosit limpa dan menghacurkan aktivitas sel terinfeksi dan kanker .
Sifat obat cacing :Balita lebih
rentan terhadap infeksi, termasuk infeksi mikroba tetapi dari organisme
makroskopis dan cacing. Labu memiliki sifat obat cacing yang baik, yang tidak
hanya bersifat menyembuhkan tetapi juga pencegahan bila dikonsumsi secara
teratur.
Sumber antioksidan : Tidak hanya
mengandung vitamin, mineral dan beberapa kandungan biokimia, tetapi waluh juga
mengandung antioksidan. Antioksidan adalah biokimia yang berguna untuk
mengurangi efek oksidatif pada berbagai organ dan membantu melindunginya.
Antioksidan ini tidak hanya penting bagi orang dewasa, balita juga sangat
membutuhkannya.
Sifat antimikroba : Labu telah
dikatakan diatas memiliki sifat antimikroba. Serangan mikroba pada bayi dan
anak-anak lebih tinggi dibandingkan pada orang dewasa. Sistem kekebalan tubuh
pada balita atau anak-anak relatif lebih lemah daripada orang dewasa. Dengan
demikian, makanan yang bisa memberikan sifat anti mikroba bisa sangat baik bagi
balita
Mohon diperhatikan kelebihan
makan-makanan yang mengandung tinggi betakaroten seperti waluh dan wortel pada
balita bisa menyebabkan kulit mereka menjadi kuning. Hal ini karena sistem
pencernaan balita masih belum begitu baik untuk mencerna betakaroten. Walaupun
warna kuning ini akan menghilang jika konsumsinya dihentikan, sebaiknya tidak
memberikan waluh kepada anak secara berlebihan. Tanyakan kepada dokter jika ada
kondisi tertentu pada balita Anda.
0 komentar:
Post a Comment