Gangguan dengar pada anak
seringkali terlambat diketahui. Ini terjadi karena beberapa orang tua tidak
menyadari adanya gangguan ini secara dini. Adapun keluhan yang sering
dikemukakan adalah adanya keterlambatan bicara pada anak. Adanya kecurigaan
gangguan pendengaran oleh orang tua merupakan hal yang sangat berharga dalam
mendiagnosa masalah gangguan pendengaran pada anak-anak.
Beberapa gejala gangguan dengar
pada anak adalah anak sama sekali tidak ada respons terhadap stimulus suara
kecuali yang keras atau anak memberikan respons karena dibantu input visual.
Atau anak tidak ada respons bila dipanggil, tetapi ada respons terhadap
suara-suara lain seperti iklan atau lagu-lagu anak di TV yang disukainya
.Gangguan dengar pada anak dapat menyebabkan kesulitan dalam
belajar/akademik dan dalam komunikasi sehari-hari, akibatnya anak ataupun orang
tua sering merasa minder dan menyebabkan gangguan juga dalam hubungan sosial.
Beberapa efek gangguan gangguan
dengar pada anak mulai dari efek yang ringan sampai yang berat dapat dijadikan
sebagai salah cara untuk deteksi dini gangguan dengar pada anak, sebagai
berikut :
1. Efek ringan
- Mampu mendengar suara vokal dengan jelas tapi tidak bisa mendengar suara “konsonan yang tak bersuara” (s,p,t,k,th,f,sh)Kurang memahami penekanan nada, irama dan intonasi dan efek emosi pembicaraan
- Kesulitan belajar
2. Efek sedang
- Tidak mampu mendengar hampir semua suara pada level percakapan
- Kurang perhatian
- Mengalami kesulitan dalam memperlajari arti kata dan aturan tata bahasa
- Sulit dimengerti percakapannya oleh orang asing
3. Efek Berat
- Tidak bisa mendengar suara dan percakapan normal
- Mengalami masalah bicara dan berbahasa yang cukup berat
- Mengalami masalah belajar yang cukup berat
4. Efek sangat berat
- Bicara selalu dengan nada tinggi
- Nada bicara monoton dan lambat
- Vokal memanjang dengan irama abnormal
- Gerakan rahang bawah berlebihan dan gerakan lidah kurang
- Ada masalah dalam artikulasi
Beberapa cara observasi anak yang
dicurigai mempunyai gangguan dengar :
- · Memasang TV selalu dengan volume keras
- · Memberi jawaban kurang tepat
- · Tidak berespon bila dipanggil
- · Mengalami masalah artikulasi dan keterlambatan bicara
- · Mengalami masalah akademik
- · Mengeluh nyeri telinga, bising di telinga, atau keluar cairan dari telinga
- · Kesulitan dalam memahami percakapan lawan bicara
- · Cara bicara berbeda dengan anak sebayanya.
Selain dengan memperhatikan
tanda-tanda di atas, cara lain deteksi dini gangguan dengar adalah dengan melakukan
pemeriksaan rutin pendengaran anatar lain dengan Tes Suara, Tes Pendengaran
(dengan garpu tala, audiometri), Pemeriksaan Perkembangan Bahasa dan
Timpanometri.
Demikianlah ulasan kita kali ini,
semoga bisa memberikan informasi dan menambah wawasan tentang Deteksi Dini Gangguan Dengar Pada Anak. Semoga
bermanfaat, terimakasih.
0 komentar:
Post a Comment