
Gejala ensefalitis akut
bervariasi. Gejala awal pada orang dewasa berupa demam, nyeri kepala, mual dan
muntah, dan nyeri otot yang berlangsung selama beberapa hari. Gejala klasik
ensefalitis antara lain perubahan perilaku atau kepribadian, nyeri atau kaku leher,
nyeri kepala, silau, penurunan kesadaran, dan kejang. Pada anak, gejala berupa
demam, muntah, rewel, ubun – ubun menonjol, menangis terus – menerus dan lebih
buruk jika digendong. Gejala spesifik pada ensefalitis yang disebabkan oleh
virus Epstein – Barr, cytomegalovirus, campak dan virus mumps adalah bercak
kemerahan, pembesaran kelenjar getah bening, pembesaran hati, limpa, dan
kelenjar liur.
Beberapa virus yang berbeda bisa
menginfeksi otak dan medula spinalis, termasuk virus penyebab herpes dan gondongan
(mumps). Beberapa dari infeksi ini merupakan wabah, dan yang lainnya ditularkan
melalui serangga.
Beberapa virus tidak secara
khusus menginfeksi otak dan medula spinalis, tetapi mereka menyebabkan reaksi
kekebalan yang secara tidak langsung menyebabkan peradangan di daerah tersebut.
Ensefalitis semacam ini (ensefalitis parainfeksiosa atau ensefalitis post-infeksiosa)
bisa terjadi setelah campak, cacar air atau campak Jerman. Peradangan biasanya
terjadi dalam 5-10 hari setelah penyakit karena virus dan bisa menyebabkan
kerusakan yang serius pada sistem saraf.
Perandangan otak kadang bisa
terjadi beberapa minggu, bulan atau tahun setelah infeksi virus. Contohnya
adalah panensefalitis sklerotik subakut, yang merupakan peradangan otak yang
kadang terjadi setelah campak dan biasanya menyerang anak-anak.
Pengobatan ensfalitis adalah
pemberian obat sesuai gejala dan sesuai penyebab. Untuk ensefalitis virus,
diberikan obat anti-virus dan kortikosteroid. Anti-virus yang diberikan adalah
asiklovir selama 14 – 21 hari, bertujuan untuk meringankan gejala, mencegah
komplikasi, dan mencegah timbulnya gejala sisa. Kortikosteroid yang diberikan
adalah deksametason, digunakan untuk mengurangi peradangan. Ensefalitis bakteri
diobati dengan pemberian antibiotik sesuai penyebab, ensefalitis parasit dan
jamur juga diobati dengan obat anti-parasit dan anti-jamur. Untuk memastikan
bahwa penyebab dari timbulnya gejala bukan karena abses otak, stroke atau
kelainan struktural (misalnya tumor, hematoma atau aneurisma), maka dilakukan
CT scan atau MRI. Cintai-anak anda !!!
Blog yang sangat bermanfaat, Apa Itu Herpes Simplex
ReplyDeleteHerpes simplex sendiri terbagi menjadi dua tipe. Tipe pertama adalah Herpes Simplex Virus 1 atau HSV-1. Virus ini biasanya menyerang mulut atau mulai dari pinggang ke atas. HSV-1 merupakan virus yang umum terjadi. Termasuk dalam HSV-1 ini adalah sariawan atau ruam lepuh pada bibir maupun mulut. HSV-1 bisa diobati walau tidak bisa sembuh total karena bisa kambuh lagi.
Sementara herpes tipe 2 dikenal sebagai HSV-2, yang menyerang bagian pinggang hingga tubuh bagian bawah. HSV-2 inilah yang kerap menyerang bagian kelamin dan dikenal sebagai Herpes Genitalis. Penularannya lewat hubungan intim yang tidak aman. Setelah mengetahui herpes simplex, saatnya mengetahui herpes zoster.
Apa Itu Herpes Zoster
Herpes zoster disebut juga penyakit infeksi kulit dan merupakan lanjutan chicken pox atau cacar air. Virus yang menyerang sama seperti virus pada cacar air. Perbedannya adalah pada herpes zoster terdapat ciri yaitu cacar gelembung dengan ukuran yang lebih besar serta berkelompok di bagian tubuh tertentu. Biasanya, cacar gelembung akan ditemukan di dahi, punggung hingga dada.
Penularan herpes zoster ini adalah melalui batuk, bersin ataupun pakaian yang tercemar. Dapat juga melalui sentuhan ke gelembuh atau lepuh yang telah pecah. Di samping mengetahui herpes, penting juga untuk memahami seperti apa gejala yang timbul dari penyakit ini.
Andrologi | bagaimana mengatasi kulup panjang
Apakah sunat sakit | Metode sunat modern terkini
hubungi Dokter | Chatting gratis